
Sejarah Singkat Sumpah Pemuda 28 Oktober
Sumpah Pemuda merupakan tonggak penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Peristiwa ini terjadi pada 28 Oktober 1928, ketika para pemuda dari berbagai daerah di Nusantara berkumpul di Jakarta (dulu Batavia) untuk mengikrarkan persatuan bangsa Indonesia.
🔹 Latar Belakang
Pada awal abad ke-20, kesadaran nasional mulai tumbuh di kalangan pelajar dan mahasiswa Indonesia yang tergabung dalam berbagai organisasi kedaerahan, seperti:
Jong Java,
Jong Sumatranen Bond,
Jong Ambon,
Jong Celebes, dan lainnya.
Namun, perbedaan asal daerah sering kali membuat perjuangan terpecah. Melalui Kongres Pemuda I (1926) dan kemudian Kongres Pemuda II (1928), muncul semangat baru untuk menyatukan seluruh elemen pemuda dalam satu cita-cita: Indonesia Merdeka.
🔹 Kongres Pemuda II
Kongres Pemuda II diselenggarakan pada 27–28 Oktober 1928 di tiga tempat berbeda di Batavia. Tokoh-tokoh penting yang terlibat antara lain:
Soegondo Djojopoespito (Ketua Panitia)
W.R. Supratman (pencipta lagu Indonesia Raya)
Mohammad Yamin
Djoko Marsaid
Amir Sjarifuddin, dan lainnya.
Pada akhir kongres, para peserta menyepakati ikrar bersejarah yang kemudian dikenal sebagai Sumpah Pemuda.
📜 Isi Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928)
1️⃣ Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
2️⃣ Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
3️⃣ Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
🔹 Makna dan Dampak
Sumpah Pemuda menjadi simbol lahirnya semangat persatuan nasional, melampaui batas suku, agama, dan daerah.
Peristiwa ini juga menegaskan bahwa perjuangan menuju kemerdekaan hanya dapat dicapai dengan persatuan seluruh rakyat Indonesia.
Selain itu, lagu Indonesia Raya yang pertama kali dikumandangkan pada kongres tersebut kemudian ditetapkan sebagai lagu kebangsaan Indonesia.
🔹 Penutup
Sejak saat itu, 28 Oktober diperingati setiap tahun sebagai Hari Sumpah Pemuda, untuk mengenang semangat generasi muda yang menyatukan bangsa dalam satu cita-cita:
“Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa — Indonesia.”

